Judul: Assassin’s Creed: Renaissance, Brotherhood, The Secret Crusade
Penulis: Oliver Bowden
Penerbit Ufuk
“Manusia harus bebas melakukan apa pun yang mereka yakini… Bukan hak kita untuk menghukum orang akibat apa yang dia yakini sebagai kebenaran, seberapa pun kita tidak setuju dengannya. “ (Altair, Assassin’s Creed: The Secret Crusade)
“Pemimpin sejati memberi kuasa kepada rakyat yang dipimpinnya.” (Ezio, Assassin’s Creed: Brotherhood)
Kalimat pertama disampaikan Altair ketika dia menjalankan misi, membunuh korbannya yang ke-7. Sebelumnya, sang korban Jubair memerintahkan seluruh pengikutnya untuk mengumpulkan semua buku dan naskah-naskah kuno dan kemudian membakar seluruhnya. Dia beranggapan, isi buku dan naskah kuno itu menyesatkan, membuat orang-orang menjadi bodoh.
Kisah Assassin Altair diangkat dari buku ke-3 seri Assassin’s Creed: The Secret Crusade. Dari lima seri yang sudah beredar, tiga buku di antaranya sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, yaitu Assassin’s Creed Renaissance, Brotherhood, dan The Secret Crusade. Dua lainnya akan menyusul, yaitu Assassin’s Creed Revelation dan Forsaken. Rencananya untuk buku keempat, penerbit Ufuk menargetkan selesai di penghujung tahun ini.
Assassin’s Creed menjadi begitu popular mengikuti seri game yang dikeluarkan Ubisoft. Novel Assassin’s dibuat sesuai dengan cerita di dalam game, mengetengahkan pertempuran antara ordo Assassin dan Templar. Seperti game-nya, novelnya pun mendapat sambutan hangat di banyak Negara. Di Indonesia, penjualanannya melampaui beberapa novel sejenis dan sudah mengalami cetak ulang. Assassni’s Creed juga bisa dijumpai dalam bentuk komik dan film layar lebar.
Novel ini ditulis Oliver Bowden yang memiliki nama asli Anton Gill. Gill sudah menulis sejak 1984, mulai dari biografi, fiksi, hingga nonfiksi. Keahlian khususnya tentang sejarah Eropa Kontemporer. Anton Gill biasa menulis dengan menggunakan dua nama samaran, yaitu Oliver Bowden dab Ray Evans.